Di tengah banjir konten digital dan munculnya teknologi AI seperti ChatGPT, Gemini, hingga tools otomatisasi lainnya, peran SEO writer semakin kompleks.
Bukan cuma nulis artikel SEO friendly, tapi juga harus bersaing dengan mesin, menyesuaikan dengan algoritma yang terus berubah, dan menjaga kualitas konten tetap manusiawi.
Nggak sedikit penulis mulai bertanya, “Apakah profesi ini masih relevan? Masih ada tempat untuk manusia di dunia SEO?”
Jawabannya “masih banget tapi dengan catatan Skill SEO Writer, Agan harus terus di upgrade“. Kita harus adaptif, terus belajar, dan siap menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul di dunia konten digital.
Tantangan Karir sebagai SEO Writer di 2025, Apa Saja?
1. Algoritma & SERP yang Berubah Cepat
Lanskap penelusuran terus berkembang Google dan mesin pencari kini sering memperbarui algoritma, ditambah kehadiran fitur AI seperti “AI Mode” dan generative search. Ini membuat ranking organik sangat fluktuatif, sementara traffic klik menurun akibat zero click SERP.
Google dan mesin pencari berupaya menyajikan konten yang memenuhi maksud pencarian pengguna sekaligus memberikan pengalaman berkualitas tinggi.
2. Transisi dari SEO Tradisional ke AEO/GEO
Search Engine Optimization (SEO), Answer Engine Optimization (AEO), dan Generative Engine Optimization (GEO) adalah tiga pilar penting yang membentuk pengalaman pencarian modern.
SEO udah jadi pemain lama. Sekarang, giliran AEO dan GEO unjuk gigi, main peran penting di tengah tren pencarian suara, AI, dan teknologi generatif.
Terus apa bedanya sih AEO dan GEO?
- AEO adalah Struktur konten agar muncul dalam jawaban otomatis (featured snippets, chatbot).
- GEO adalah Teknik seperti penggunaan metadata atau schema agar konten disitasi oleh LLM (ChatGPT, Gemini, dll).
3. Menonjol di Tengah Konten AI Generated
Pernah lihat tulisan “Saya Bukan Robot” saat membuka sebuah situs? Itu adalah cara sistem membedakan antara manusia dan bot.
Di dunia konten digital, prinsip serupa juga berlaku, konten buatan manusia perlu bisa dibedakan dari yang dibuat oleh AI.
Banyak konten generik dihasilkan oleh AI yang menurunkan kualitas informasi secara keseluruhan.
Agar bisa menonjol, SEO Writer harus menyuntikkan nilai tambah manusiawi, pengalaman nyata, storytelling personal, dan insight yang unik.
Inilah yang membuat konten terasa lebih otentik dan relevan bagi pembaca.
4. Menargetkan Kata Kunci atau Keyword yang Salah
Salah satu kesalahan paling umum dan sering bikin frustasi dalam SEO adalah menargetkan keyword yang salah sasaran.
Misalnya kamu bikin artikel kece soal “tips melatih anjing di rumah”, tapi keyword yang kamu incar malah “jual makanan anjing murah”. Ya nggak nyambung dong pengunjung yang datang juga bukan yang kamu butuhkan.
Keyword yang salah bisa berarti :
- Terlalu umum, misalnya “kopi”. Saingannya raksasa, susah nangkring di halaman satu.
- Terlalu spesifik kayak “kopi robusta dari kebun Pak Darto di ketinggian 1200 mdpl”. Bagus sih, tapi siapa yang nyari?
- Nggak relevan, isi konten dan keyword nggak match sama search intent-nya pengguna.
Kuncinya, pilih keyword yang relevan, punya volume cukup, dan sesuai dengan isi konten!
5. E-E-A-T, Otoritas & Backlink Berkualitas.
Google atau mesin pencari lainnya sekarang makin cerewet. Bukan cuma soal isi artikel yang rapi dan keyword yang pas, tapi juga soal siapa yang nulisnya. Kenalin: E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness).
Dan ya, sekarang ada satu “E” tambahan di depan Experience alias pengalaman langsung.
Jadi, apa maksudnya?
Google nggak mau konten asal-asalan dari orang yang nggak ngerti apa-apa soal topiknya. Misalnya kamu bikin artikel tentang “cara mengatasi kecemasan”, tapi kamu bukan psikolog, nggak punya pengalaman, dan cuma menyalin dari sumber lain ya siap-siap aja diremehkan algoritma.
Disini pentingnya “E” selanjutnya Expertise alias kamu beneran ngerti topiknya? tunjukin lewat data, penjelasan, gaya tulis. Lalu ada “A” Authoritativeness artikelmu dianggap kredibel di mata pembaca dan mesin. Terakhir “T” Trustworthiness artinya Sumber jelas, informasi akurat, nggak clickbait.
Selanjutnya, Otoritas Itu Bukan Didapat Tapi Dibangun!
SEO writer harus bisa nunjukin siapa kamu, kenapa orang harus percaya isi kontenmu.
Agan, perlu nambahin bio penulis, tampilkan kredensial, sambungkan ke artikel lain dari sumber kredibel, menulis di berbagai platform buat ningkatin reputasi
Dan jangan lupa backlink berkualitas masih jadi senjata utama! Bukan dari spammy site ya tapi dari website yang relevan, terpercaya, dan punya otoritas.
Mau kontenmu nangkring di halaman satu? Bangun E-E-A-T. Jadi penulis yang beneran ngerti dan berani nunjukin pengalaman. Karena di mata Google, konten bagus bukan cuma soal apa yang ditulis, tapi siapa yang nulis dan kenapa layak dipercaya
6. Privasi Data & Kepatuhan Regulasi
Dengan semakin ketatnya aturan kayak GDPR di Eropa, UU PDP di Indonesia dan cookie consent yang muncul di mana-mana, strategi SEO harus makin hati-hati. Nggak bisa asal tracking user seenaknya!
SEO makin kesulitan untuk tracking karena dibatasi cookie dan data user harus minta izin dulu, form lead gen harus transparan tidak bisa asal “minta email” tanpa kasih tahu data akan dipakai untuk apa, kemudian analytics juga dibatasi karena beberapa tools bisa dianggap tidak aman kalau tidak disetel sesuai regulasi.
Nggak ada solusi kah? tentu ada dong!
Agan bisa menggunakan cookie yang jelas dan user friendly, perbarui privacy policy di website, pakai tools analytics yang ramah regulacy (contoh : Matomo, GA4 dengan setting aman), yang paling penting bangun trust dari awal biar user klik, baca, dan balik dengan tenang.
7. Persaingan & Skala Konten Berkualitas
Semua orang nulis. Semua brand bikin blog. Semua topik kayaknya udah pernah dibahas.
SEO Writer harus kreatif memilih topik niche, mencari gap konten, memanfaatkan format beragam (video, infografis), dan menyeimbangkan volume serta kualitas.
Jiwa penulis tidak boleh gampang berbangga diri atau mudah puas, kita perlu tingkatkan terus Skill kita ya, Agan!
Berikut Skill SEO Writer yang Wajib Dimiliki!
Nah, setelah Agan tahu tantangan di dunia SEO makin berat dari persaingan dengan AI sampai standar kualitas yang makin tinggi sekarang saatnya kita bahas jurus bertahan dan menang di 2025.
Sebagai SEO writer, kamu butuh skill yang lebih tajam, strategis, dan adaptif.
Mulai dari teknik menulis berbasis data, memahami search intent, sampai menguasai alat bantu digital.
Ini dia skill yang wajib kamu upgrade mulai sekarang :
1. Copywriting yang Human Centric
AI bisa bikin teks, tapi hanya manusia yang bisa menulis dengan rasa.
Alasannya?
Pembaca butuh koneksi emosional, AI tidak memilikinya. Tulisan manusia yang relatable, hangat, atau bahkan lucu lebih mudah disukai dan diingat.
Konten AI, apalagi yang asal generate makin banyak dan mirip-mirip. Copy yang human centric jadi pembeda utama agar brand atau tulisanmu nggak tenggelam.
Copywriting human centric bukan cuma soal bikin tulisan enak, tapi juga mengajak pembaca bertindak beli, daftar, klik, share. Ini yang susah ditiru AI.
Melalui prinsip E-E-A-T, Google semakin mengutamakan konten yang ditulis berdasarkan pengalaman dan kepercayaan yang terasa “manusiawi”.
Tips praktis :
- Tulis seperti ngobrol santai, jangan seperti guru lagi ngajar.
- Gunakan metode storytelling.
- Latihan nulis CTA yang natural, misalnya “Yuk mulai dari langkah kecil hari ini”.
- Belajar email marketing dari brand-brand top, caption Instagram brand lucu, landing page saas semua itu copywriting human centric.
2. Menggunakan AI dan Tools SEO secara cerdas
Ah, jadi SEO writer mah cukup laptop dan ide aja!
Iya sih, dulu. Sekarang? Nggak cukup, Gan!
Kalau kamu masih alergi sama tools dan AI, siap-siap aja dicap kudet alias kurang update.
Ngerti cara pakai AI dan tools SEO itu udah kayak senjata tempur. Gak perlu jadi “anak tech banget”! Bisa pake ChatGPT, Ahrefs, Ubersuggest, atau Surfer SEO udah jadi nilai plus yang besar.
Tips praktis :
- Belajar lewat Youtube atau mini course.
- Latihan langsung dari blog pribadi atau dummy project.
- Gabungkan hasil tools dan gaya tulisan kamu sendiri.
3. Content Planning & Struktur Artikel
Menulis itu penting, tapi jangan asal nulis!
Pasti pernah nulis artikel yang panjang, tapi pas baca kok gak sampe-sampe intinya udah capek-capek nulis tapi ga muncul di Google.
Tenang, kamu nggak sendiri!
Masalah kayak gini sering terjadi karena kurang content planning dan struktur yang solid.
Tips praktisnya :
- Pahami tujuan konten. Mau ngasih info? edukasi? atau jualan halus? tujuan akan menentukan arah penulisan kamu.
- Buat kerangka dulu. Jangan langsung nulis, Outline itu GPS kamu. Buat sederhana saja ga perlu ribet.
- Susun artikel biar enak dibaca dan SEO friendly. Judul harus jelas, subjudul jangan lupa, paragraf jangan kepanjangan, keyword senatural mungkin.
4. E-E-A-T Awareness
Google butuh bukti kamu kamu beneran ngerti apa yang kamu tulis! Bukan sekadar copas teori sana-sini, tapi dari pengalaman langsung, praktik nyata, atau memang kamu ahlinya.
Sepeduli itu, loh, Google sama yang namanya E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness).
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, E-E-A-T ini bukan sekadar standar baru, tapi jadi tantangan nyata buat SEO writer. Kalau kontenmu datar, gak ada sudut pandang atau insight pribadi, siap-siap aja tenggelam di antara ribuan artikel generik.
Tips praktisnya :
- Tulis berdasarkan pengalaman asli.
- Cantumkan sumber terpercaya. Link ke data, studi, atau referensi kredibel.
- Bangun profil & personal brand.
- Tunjukkan “siapa kamu” di artikel.
5. Content Gap Analysis, Cara Pintar Buat Konten Gak Pasaran
Jujur aja, nulis topik yang udah dibahas 1001 website itu capek! Udah bersaing sama media besar, disalip AI pula. Sedih banget, kan?
Makanya, SEO writer jaman sekarang gak cukup cuma ngejar keyword populer. Kamu perlu nentuin Content Gap, celah topik yang belum digarap oleh pesaing tapi sebenarnya dicari banget sama audiens.


Keyword Gap @Semrush
Menurut semrush, Content Gap Analysis ini ngebantu kamu nemuin peluang baru, bikin strategi konten lebih tajam, dan tentunya bantu kamu selangkah lebih depan.
Tips praktisnya :
- Kuatin riset kompetitor.
- Pahami audiens lebih dalam.
- Tingkatkan kemampuan membaca data (belajar keyword difficulty, search volume realistis, CTR).
- Rutin audit kontenmu sendiri.
6. On Page and Off Page Optimization, Duo Penting SEO
Baik On Page SEO maupun Off Page SEO, dua-duanya wajib banget buat ningkatin visibilitas di hasil pencarian.
Tujuan akhirnya? Biar kontenmu nongol di halaman pertama Google dan gampang ditemukan orang.
Tapi, cara mainnya beda, Gan!
On Page SEO seperti “Rapihin Rumah Sendiri alias Website kita”.
Ini bagian yang bisa kamu kontrol 100%. Fokusnya? Bikin Google paham isi kontenmu dan bikin pembaca betah.
Skill On Page ini biasanya hal-hal kecil, tapi krusial banget, contohnya:
- Tag judul yang catchy.
- Meta description yang bikin orang pengen klik.
- Heading yang rapi.
- Gambar yang ringan tapi jelas.
Off Page SEO itu “Bikin Orang Lain Ngomongin Kamu, Kepo Gitu”.
Kalau On Page itu ngerapiin daleman web, Off Page itu bikin reputasi kamu naik di luar sana.
Skill off-page fokus ke hal-hal kayak:
- Bangun backlink dari website yang terpercaya
- Pintar-pintar atur anchor text biar natural
- Fokus ke kualitas link, bukan cuma banyaknya
7. Strategic Thinking Melampaui Taktik
SEO tuh udah bukan soal utak atik meta tag atau nyari backlink doang. SEO itu bagian dari strategi bisnis besar.
Kalau kamu masih mikir SEO itu ranking doang? Well, selamat datang di 2025.
SEO itu soal impact!
Yang perlu kamu pahami sekarang itu SEO harus nyambung ke goal bisnis! caranya bikin leads, bangun awareness, jaga loyalitas.
Jangan fomo, gak semua keyword harus dikejar! Prioritaskan yang ngasih Return of Investment (ROI), bukan cuma angka doang.
Mulailah berpikir kayak pemilik bisnis bukan tukang SEO!
SEO yang punya arah adalah SEO yang dihargai.
Perlukah Mengikuti Bootcamp SEO Writer?
Pertanyaan yang sering muncul di kalangan penulis, “Saya perlu ikut bootcamp SEO nggak, sih?”
Jawabannya “Tergantung”, ikut serta bootcamp bisa jadi jalan pintas upgrade skill. Tapi perlu diingat bahwa tidak semua bootcamp cocok buat, Agan!.
Agan, perlu tahu dulu skill apa yang kurang dan perlu di upgrade, misalnya susah riset keyword, belum ngerti struktur SEO Friendly, atau gak paham manfaatin tools terbaru. Sepertinya kamu sudah harus cari bootcamp yang cocok deh, sama kebutuhanmu!
Agan, tidak perlu ikut bootcamp buru-buru kalau nyatanya kamu masih bingung hal dasar tentang apa itu SEO?, SEO mulai dari mana?, Keyword itu maksudnya apa dah?. Kamu lebih baik eksplor dulu lewat Youtube, Blog gratis, E-book, atau skill share.
Kesimpulanya, sebelum daftar tanya dulu ke diri sendiri “Saya ini butuh belajar, atau butuh arah? Kalau jawabannya arah, bootcamp bisa jadi kendaraan cepatmu. Kalau masih bingung dasar-dasarnya, gas dulu belajar mandiri. Kelas gratisan juga banyak yang daging, kok!
Mentoring Private SEO Writing Langsung Sama Ahlinya di Selangkah Digital Agency!
Gak usah pusing belajar sendirian!
Sekarang kamu bisa ikut Mentoring Private SEO Writing langsung bareng expertnya di Selangkah Digital Agency!
Tim Selangkah sudah terbukti berpengalaman menangani berbagai proyek konten untuk brand dan bisnis. Kami akan bantu kamu belajar strategi menulis SEO yang real-case, bukan sekadar teori. Cocok banget untuk pemula atau kamu yang pengen naik level sebagai SEO writer profesional.
Butuh ngobrol dulu sebelum daftar?
Bersama selangkah, setiap langkahmu berharga.
Kami akan dampingi kamu sampai bisa!
