10+ Penyebab Website Sepi Pengunjung + Solusi Praktisnya!

Penyebab Website Sepi Pengunjung
Penyebab Website Sepi Pengunjung @ Hooked Marketing

Daftar Isi

Sudah optimasi website selama beberapa bulan tetapi masih sepi pengunjung?

Bahkan, belum memberikan hasil sama sekali untuk penjualan?

Itu tandanya agan harus membaca artikel ini!

Terlebih, untuk agan yang bisnisnya UMKM, Forbes mengatakan bahwa 21 persen di antara kalian menghadapi masalah website yang sepi pengunjung.

Yang, kemungkinan besar karena faktor budget & resources yang terbatas, sehingga menjadi sulit untuk meningkatkan jumlah pengunjung website.

Namun, dengan membaca artikel ini, tentunya agan akan lebih jeli dalam mengenali bagaimana cara untuk meningkatkan jumlah pengunjung website, sehingga tidak perlu lagi mengkhawatirkan soal website yang sepi pengunjung.

Yuk, langsung saja kita masuk ke pembahasannya!

Apa Saja Penyebab Website Sepi Pengunjung?

Faktor On-Page & Konten

1. Artikel Tidak Unik & Berkualitas

Sekarang ini, Google & mesin pencari lainnya terus mengupdate sistem mereka agar artikel yang unik dan bermanfaat dimunculkan di posisi teratas.

Artikel yang tidak bermanfaat dan memiliki keunikan akan sulit untuk bersaing mendapatkan posisi yang bagus di Google & mesin pencari lainnya, sehingga secara otomatis akan mendapatkan traffic yang rendah.

Mengingat, semakin tinggi posisi suatu artikel di hasil pencarian, semakin besar pula potensinya untuk mendapatkan banyak traffic.

Lalu, pertanyaannya, bagaimana cara tahu artikel kita bermanfaat atau tidak?

Dengan melihat, apakah dari segi penulisan maupun isi memenuhi user intent atau tidak, yang ditunjukkan dari engagement time rate yang tinggi atau bounce rate yang rendah pada artikel tersebut.

Karena, Google sendiri juga sudah menegaskan bahwa mereka menilai relevansi suatu artikel dengan users dari lamanya users berinteraksi dengan artikel kita, di mana artikel akan memiliki ranking yang bagus jika relevan dengan users.

Bagaimana cara membuat artikel yang sesuai user intent?

Pertama, pahami baik-baik user intent di balik suatu keyword — tidak sebatas pada apakah tergolong informational, transactional, commercial investigation, atau navigational.

Gunakan prompts di ChatGPT atau Gemini untuk memvalidasi apakah user intent yang kita dapatkan sudah benar atau belum.

Jika sudah, kembangkan user intent tadi menjadi suatu kerangka artikel yang memberikan jawaban secara komprehensif — lakukan content gap analysis terhadap kompetitor maupun website di luar negeri untuk memperkaya isi artikel.

Terakhir, susunlah artikel dengan flow yang disesuaikan dengan psikologis pembaca. Jangan abai terhadap satu kata pun, karena akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keterbacaan artikel, yang nantinya menjadi sinyal relevansi di mata Google maupun mesin pencari lainnya.

2. Target Keyword yang Kurang Tepat

Keyword adalah kunci suatu website bisa mendapatkan banyak pengunjung.

Masalahnya, tidak sedikit dari kita yang nafsu menargetkan keyword yang memiliki search volume tinggi, padahal dari segi relevansi terhadap bisnis saja tidak ada, dan di satu sisi keyword tersebut juga sudah banyak digunakan oleh brand besar.

Solusi Praktisnya

Untuk di awal-awal, seharusnya kita menargetkan long-tail keyword terlebih dulu — yang tentunya belum banyak digunakan oleh kompetitor maupun brand besar, baru jika website sudah mendapatkan authority yang bagus, perlahan-lahan mulai menargetkan short-tail keyword.

Tidak sampai di situ, pastikan agan juga memahami baik-baik user intent di balik suatu keyword, sehingga ketika di-develop menjadi content brief, artikel yang sudah dibuat bisa mendapatkan posisi yang bagus di hasil pencarian.

Dengan begitu, website agan pun bisa mendapatkan banyak pengunjung dari long-tail keyword yang notabenenya memiliki search volume lebih rendah!

3. Title Tag & Meta Description yang Kurang Engaging

Meskipun artikel agan menempati posisi teratas, jangan sampai tidak diklik cuma karena title tag & meta description yang kurang menarik, ya!

Bagaimanapun juga, title tag & meta description yang singkat, padat, dan menarik menjadi kunci suatu artikel bisa dikunjungi banyak orang.

Seperti ketika kita ingin membeli sebuah buku, tentu judulnya yang menarik menjadi salah satu alasan terbesar mengapa kita mau membelinya.

Google sendiri juga pernah mengatakan bahwa title tag & meta description merupakan faktor tidak langsung dari ranking.

Karena click through rates (CTR) yang tinggi pada artikel akan mendorong orang-orang untuk mengklik artikel tersebut, sehingga dari Google akan menilainya relevan untuk users, dan kemudian menaikkan rankingnya.

Pun, semisal ranking artikelnya belum yang pertama, dengan title tag & meta description yang bagus, tentu ketika posisinya naik ke yang pertama akan memiliki jumlah pengunjung yang lebih banyak ketimbang yang tidak memiliki title tag & meta description yang bagus.

Solusi Praktisnya
  • Jika memungkinkan, tempatkan keyword di awal title tag karena berdasarkan studi dari Backlinko artikel yang seperti ini memiliki CTR yang tinggi (alias, lebih banyak dikunjungi)
  • Pastikan title tag tidak lebih dari 55-60 karakter, karena kalau lebih dari itu dan terpotong, orang-orang semakin tidak tertarik untuk mengklik artikel
  • Berlaku juga untuk meta description, pastikan tidak lebih dari 155 karakter

4. Optimasi Konten secara Berlebihan

Entah itu penggunaan keyword maupun panjang artikel.

Untuk keyword, katakanlah, jika digunakan terlalu banyak tentu akan merusak performa SEO maupun user experience.

Sementara, untuk panjang artikel, sekarang ini Google maupun mesin pencari lainnya sudah cerdas dalam mengenali apakah dengan panjang tersebut artikel sudah memberikan manfaat kepada users atau tidak.

Maka itu, akan lebih bagus kalau panjang artikel disesuaikan dengan user intent, bukan karena pemahaman lama bahwa artikel harus minimal 1.000 kata atau lainnya.

5. Mengabaikan User Experience

User experience merupakan salah satu faktor ranking yang tidak boleh kita abaikan.

Karena, kalau bounce rate website tinggi, maka dari Google dan mesin pencari lainnya akan menilai website kita tidak user-friendly, yang secara otomatis akan menurunkan kekuatan maupun relevansi website, sehingga website kita juga jadi sepi pengunjung.

Kebanyakan popups, teks kebesaran atau kekecilan, layout blog yang kurang enak di mata, atau desain website yang secara keseluruhan kurang bagus, merupakan contoh dari user experience yang kurang bagus.

Jadi, pastikan website agan terhindar dari masalah-masalah seperti ini, ya!

Faktor Technical

1. Salah Pengaturan di Robots.txt

Robots.txt adalah file teks yang berlokasi di root directory pada website kita dan membantu memberitahukan Google halaman mana yang penting untuk di-crawl.

Nah, tidak jarang masalah halaman kurang pengunjung disebabkan perintah “nofollow/noindex” atau “disallow” di file robots.txt, yang akan menghalanginya untuk muncul di hasil pencarian.

Maka itu, untuk halaman yang agan incar agar mendapatkan banyak pengunjung, sebaiknya dihapus tag “nofollow/noindex” dari file robots.txt.

Kalaupun mau menggunakannya, pastikan untuk mengatasi:

  • Masalah duplicate content
  • Mencegah users mengakses halaman yang kurang penting untuk ada di hasil pencarian, seperti halaman login untuk internal perusahaan

2. Website Tidak Aman untuk Dikunjungi

Tidak memiliki sertifikat SSL menjadi salah satu faktor terbesar kenapa website agan sepi pengunjung.

Website yang tidak dipasang sertifikat SSL juga biasanya masih memiliki protokol HTTP, di mana menurut rata-rata users website seperti ini belum safe untuk dikunjungi.

Sementara, sertifikat SSL sendiri bisa mengubah protokol website dari HTTP menjadi HTTPS, di mana informasi sensitif yang dikirimkan dari user ke web server akan dienkripsi dengan baik, sehingga hacker juga akan susah untuk mengaksesnya.

Ketika website kita tidak aman, Google akan memberitahukan hal itu kepada users, sehingga mencegah orang-orang untuk berkunjung, yang menurut Hubspot bisa sampai menurunkan organic traffic hingga sebesar 82 persen.

Dapatkan sertifikat SSL yang aman & berkualitas langsung di penyedia SSL terpercaya seperti GudangSSL. Kami sangat merekomendasikannya!

3. Masalah Error di Redirect

Ketika URL diubah atau konten dihapus tanpa redirection yang benar, redirection ini akan mengarah ke page yang error dan konten yang tidak relevan, yang akan membuat bounce rate menjadi tinggi, dan memberikan sinyal kepada mesin pencari bahwa website memiliki kondisi teknis yang begitu buruk.

Yang, sebagai konsekuensinya, website akan kehilangan kredibilitasnya, sehingga traffic-nya juga akan ikut terpengaruh.

Solusinya, lakukanlah redirects 301 untuk perubahan URL yang permanen untuk menjaga link equity, karena ini akan mempermudah proses redirect dan meningkatkan user experience.

Untuk redirection yang sifatnya sementara tetapi harapannya bisa balik lagi ke URL lama, agan bisa mencoba melakukan 307 redirects. Karena request-nya bakal tetap ke konten lama tanpa berubah ke yang baru.

Dan, untuk redirect 302, dapat agan lakukan jika ingin memberikan sinyal kepada mesin pencari kalau perubahannya tidak terjadi secara permanen. Entah digunakan ketika update konten, A/B testing, atau ketika page sedang tidak available.

4.  XML Sitemap Kurang Teroptimasi dengan Baik

Karena XML sitemap yang kurang teroptimasi dengan baik, akan menyebabkan sejumlah error pada website kita, seperti tertundanya indexing, crawl yang error, dan kurang terkelolanya prioritas crawling dengan baik.

Maka itu, penting sekali untuk kita mengupdate dan mengoptimasi XML sitemap secara berkala. Untuk memastikan bahwa ia memuat semua URL yang sekarang ada dan tidak ada halaman yang non-indexable.

5.  Keyword Cannibalization

Keyword cannibalization terjadi ketika beberapa halaman menargetkan keyword yang sama, di mana beberapa halaman ini jadi saling berkompetisi, sehingga membuat mesin pencari bingung dan menurunkan authority mereka.

Nah, hal itu akan menurunkan ranking di SERP, dan dari situ menurunlah traffic yang dihasilkan dari masing-masing halaman.

Untuk mengatasi masalah ini, gabungkanlah beberapa halaman yang mirip ke dalam satu halaman yang memiliki authority yang lebih tinggi. Atau, implementasikan canonical tag ke halaman yang secara authority lebih kuat.

6.  Server Sering Mengalami Gangguan

Ketika server mengalami gangguan, halaman jadi tidak bisa diakses, sehingga akan menurunkan ranking dari halaman maupun website agan, yang ujung-ujungnya akan menurunkan traffic website agan juga.

Jika sudah seperti ini, maka hal yang bisa agan lakukan adalah melakukan pemeriksaan terhadap komponen dari host server.

Mulai dari CPU, RAM, hingga penyimpanan fisik, pastikan itu semua ada dalam kondisi yang prima.

Selain itu, agan juga bisa menghubungi pihak layanan hosting untuk meminta bantuan mereka dalam menganalisis akar masalah dari server down, karena bisa jadi dari mereka lebih mengetahui penyebab masalah pada server agan.

7.  Content Velocity yang Buruk

Content velocity adalah kecepatan dan konsistensi kita dalam meng-publish artikel baru di website kita.

Bukan masalah jumlahnya, tapi seberapa rutin kita publish artikel berkualitas.

Karena, dengan begitu, kita akan memberikan sinyal kepada mesin pencari bahwa website kita memang relevan dengan users kita.

Yang, sebaliknya, jika publish kita bolong-bolong, dari mesin pencari akan menilai website kita kurang relevan, sehingga dengan begitu akan menurunkan posisinya di hasil pencarian.

Maka itu, pastikan kamu publish artikel secara rutin, ya!

8.   Page Speed yang Sangat Kurang

Page speed yang lambat akan sangat merusak user experience (karena bounce rate menjadi sangat tinggi), sehingga menurunkan ranking website di mesin pencari, dan dari situ menurunlah traffic website.

Untuk mengatasi hal ini, pastikan agan melakukan hal-hal berikut ini:

  • Kecilkan file CSS & JavaScript
  • Implementasikan browser caching
  • Gunakan content delivery networks (CDNs)
  • Memastikan website tetap cepat dan user-friendly secara berkala
  • Optimasi gambar dengan baik

Faktor Off-Page

1.  Backlink dengan Kualitas yang Buruk

Backlink yang kurang berkualitas akan dianggap spam dan tidak relevan sama mesin pencari, sehingga akan menurunkan ranking website di hasil pencarian, yang ujung-ujungnya akan menurunkan traffic website.

Jika website agan terindikasi memiliki backlink yang tidak relevan dan memiliki kualitas buruk, segeralah untuk menghilangkan atau disavow.

Gunakan Semrush atau Ahrefs versi premium untuk mengetahui lebih lengkap mana saja backlink yang bersifat spam dan membahayakan website agan.

2.  Kurang Aktif di Media Sosial

Aktif di media sosial (medsos) akan membantu meningkatkan traffic agan, khususnya di branded traffic, karena orang-orang akan mulai mengenali brand agan, dan kemudian berinisiatif untuk mengunjungi website agan.

Branded traffic juga akan sangat bermanfaat jika sewaktu-waktu traffic website agan mengalami penurunan, dan membutuhkan backup agar website tetap memiliki performa yang baik.

Pertimbangkanlah untuk mengoptimasi brand agan dengan baik di media sosial, sehingga website agan dapat memiliki branded traffic yang berkualitas, dan dari situ akan meningkatkan traffic-nya secara keseluruhan.

Siap untuk Mengoptimasi Website Agan?

Itu dia beberapa penyebab website sepi pengunjung yang penulis buat sedetail mungkin agar bisa menjawab keresahan agan semua.

Harapannya, agan dapat melakukan recovery terhadap website agan secara komprehensif dan tidak hanya di salah satu aspek SEO saja.

Butuh bantuan untuk optimasi website agan agar lebih banyak jumlah pengunjung? Dari Selangkah Digital Agency siap membantu agan!

Terlebih, kami memiliki tim penulis yang authority-nya bagus di mesin pencari dan memiliki track record yang tidak kaleng-kaleng, sehingga akan membantu website agan untuk perform lebih baik.

Dari segi teknis, kami juga memiliki orang UI/UX Designer dan Technical SEO Specialist yang akan membantu website agan untuk bekerja lebih optimal!

Mari kita bekerja sama, gan!

Sekali Langkah, Berjuta Dampak!

Kontributor

  • (Penulis)

    SEO Manager

    SEO Specialist dengan pengalaman 2 tahun. Memiliki dedikasi besar untuk memajukan bisnis klien dengan menggunakan strategi SEO branding yang dimilikinya. Mari Selangkah Lebih Jauh Menuju Kesuksesan!

Mau tukeran artikel atau jadi penulis tamu?

Tidak dipungut biaya!

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *